A (Sesajen) Gift From Ari Dewa

Ketika lulus kuliah, yang ada dalam benak saya saat itu adalah untuk langsung segera mendapatkan pekerjaan yang baik dan mendapatkan uang sehingga tidak menjadi beban kedua orang tua lagi. Saat lulus juga saya merasa sangat lega karena setidaknya saya tidak harus lagi merevisi, revisi dan revisi tugas akhir karena tugas akhir saya sudah dinyatakan oke oleh para dosen penguji saat sidang. Tapi siapa sangka, saya kemudian harus kembali merevisi tugas akhir ...



"Kur sayah kerumah nya, nanti sayah bawa sesajen (baca : big c*la)" sms Ari Dewa pada saya suatu siang. Ditengah - tengah kegalauan saya mencari pekerjaan, Ari Dewa hadir dengan membawa oleh - oleh dari kampus, bukan big c*la yang menjadi oleh - oleh tersebut, melainkan sesuatu yang saat itu sudah saya syukuri karena tidak bertemu lg dengan hal tersebut, dan Ari Dewa hadir membawa hal tersebut.

"Kur ini bab 1 sama 2 kur coba periksain bener ga ?" ucapnya sambil menyodorkan big c*la segar dan sebuah flashdisk ke arah saya. Wait .. What ?! Inilah yang harus saya revisi kembali, bukan tugas akhir saya melainkan tugas akhir Ari Dewa ! hal yang menyebalkan saat kuliah dulu kini kembali harus berhadapan dgn hal tersebut. Karena dia ce'es berat saya, dan saya tidak tega melihat wajahnya yang "pikarunyaeun", saya pun mengiyakan dan membantunya menyelesaikan tugas akhirnya tersebut. Tanpa surat lamaran, tanpa CV, tanpa hadir menyambangi jobfair"yg ada, dan tanpa fotokopi ijazah, saya mendapatkan pekerjaan dadakan yang saya sendiri pun bingung karena saya tidak melamar pekerjaan tersebut. And now my job is ... doing something sh*t ! (ehh).
komputer yang menjadi saksi (berisik) bisu dalam pngerjaan tugas akhir
Sejak kuliah dulu, saya dan ari dewa memang selalu duet dalam pengerjaan banyak tugas. Ari Dewa selalu merekrut saya menjadi penasehatnya dikala tugas menghampiri. Sebenarnya saya sendiri bingung, apa yg menyebabkan ia mau dan mempercayakan saya sebagai penasehatnya (baca : partner kerja sama). "Kur bantuannya kur, maneh mah pinter euy bisaan !" begitu kurang lebih rayu nya kepada saya ketika tugas yg ia tdk pahami menghampiri. Upah yang saya dapat jika saya membantu tugas nya adalah tak lain dan tak bukan (selain sesajen/Big C*la) kumpulan dvd"film terbaru yang ia dapat dari mang - mang langganannya (baca : Kokem). Ari Dewa tau bahwa saya memiliki selera yg sama dengannya, yakni penyuka film. Untuk saya pribadi sangat menyukai film - film action yg penuh dengan adegan peluru berterbangan dan penuh dengan darah, biar cowok banget (krik krik krik), sedangkan Ari Dewa lebih kepada film - film humor dan juga film - film yg penuh dengan darah juga semacam film "Wrong Turn", biar cowok banget juga pikir nya (krik krik krik). Kami bahkan pernah menonton film berdua bersama ke bioskop, ya hanya berdua ! (reka adegan diperankan oleh model)


beberapa DVD yg digunakan Ari Dewa untuk menyogok
"Kur maneh loba kieu lagu Pink Floyd na" ucap Ari Dewa ketika ia (menugasi saya) mampir ke rumah. Ia mengutak - ngatik komputer saya dan mencoba menemukan lagu yang ia suka tetapi hasilnya nihil. lagu Pink Floyd berputar selama ia berada di rumah. Itulah resiko nya jika ia ke rumah akan disuguhi lagu - lagu Rock dan Metal jadul, dan bahkan sampe kepada lagu - lagu yang memekakan telinga. "Ajig eta utah ato naon nyanyi teh" bgitu komentarnya ketika saya memutar lagu - lagu dari "Burzum" dan "Mayhem". Ia tertarik mengenai selera saya yg memang akhir - akhir ini saya sangat senang dengan band Inggris jadul, Pink Floyd. "Resep pisan maneh kur Pink Floyd" bgitu ucap nya mengintrogasi saya. Saya pun banyak bercerita seputar band bentukan tahun 60an tersebut dan juga memperlihatkan beberapa photo seputar Pink Floyd. Ia pun hanya manggut - manggut saja dan mengiyakan ..

Tak terasa setelah beberapa hari merevisi tugas akhir Ari Dewa, sampai lah pada H-2 sidang nya. Ia datang ke rumah dengan wajah yang ceria karena ternyata tugas akhirnya di acc untuk ikut sidang ! Alhamdulillah akhirnya hasil kerja kami sampai juga pada puncaknya. Ia begitu senang karena akan segera sidang sekaligus tegang karena akan menghadapi sidang (juga). "Kur urang geuring urang geuring yeuh" candanya sambil melemparkan diri ke kasur saya. Pikirannya jadi terganggu karena ia akan segera menghadapi sidang (atau sejak lama memang sudah terganggu). Saya pun menyampaikan jampi - jampi padanya agar sidangnya nanti lancar. Saya juga menceritakan banyak seputar pengalaman sidang saya padanya agar ia sedikit terhibur, saya juga mengatakan bahwa nanti pengujinya tidak akan galak seperti yang diberitakan banyak orang. "Relax bro relax" ucap saya padanya menenangkan padahal saya sendiri pada saat akan sidang juga "teu daek cicing". Maksud kedatangannya saat itu bukan hanya minta jampi - jampi pada saya, melainkan membantu membuatnya slide power point untuk persentasinya nnti saat sidang. Sekitar pukul setengah 11 malam selesai juga slide nya. Ia pun mengatakan tidak akan menginap untuk malam itu karena ingin menghapal katanya (kalo inget). Sekitar pukul 11 ia pun pulang, "kabaran bro mun tos sidang" ucap saya padanya sebelum pergi ..



"Kur ada di rumah ? urang ke sananya hhehe" sms Ari Dewa pada saya di suatu siang sekitar 4 hari setelah ia sidang. Saya pun mengiyakan dan penasaran juga bagaimana hasil sidangnya. Setelah magrib, muncul juga batang hidung Ari Dewa sambil cengar cengir sumringah. "Lulus kur luluuusss !" ucapnya senang sambil memarkirkan motornya. Saya pun merasa ikut senang dan tak terasa air mata ini mengalir deras (loh?). Kami pun mengobrol seputar sidang yg telah dilaksanakan. Saat itu katanya hanya 3 orang yg sidang dan pembimbing (yang asli) Ari Dewa yg juga sama dengan saya pada saat itu, hadir juga dan mengujinya saat sidang. "Bageur nya kur Pa **jat ngan ngobrol hungkul we jadina teh pas sidang na" begitu cerita Ari Dewa sumringah. Tak lama mengobrol, Ari Dewa langsung menyodorkan suatu bungkusan kepada saya. "Nih kur hadiah ti urang tp saaya - aya we nya hhehe" ucap Ari Dewa sambil menyodorkan bungkusan tersebut. Saya pun sedikit heran apa isi dari bungkusan tersebut. "Lah wa ngarerepot kieu kuatka aya hadiah na" ucap saya yg sebetulnya benar - benar ikhlas (benar benar benar ikhlas) membantunya mengerjakan tugas akhirnya. Tak sabar, akhirnya saya pun membuka bungkusan tersebut dan ternyata......


jeng jeng jeng (backsound) sebuah kaos dari band paporit saya, Pink Floyd !. "Eduuunnn wa tengkiu pisan bro !" ucap saya kali ini yg girang sambil cengar cengir. Selama bimbingan dirumah saya, Ari Dewa selalu menanyakan seputar band yg sangat saya sukai ini, dan ternyata ada maksudnya. Ia memang sudah merencanakan untuk membelikan sesuatu berbau Pink Floyd dan ia pun memilih kaos. "Hehehe hampura nya ngan bisa masihan eta" ucap Ari Dewa merendah. "Wah leuwih ti cukup ieu mah wa, cita - cita yg terwujud !" bales saya girang. Tak lama Ari Dewa pun pulang sekitar pukul 10 malam. "Tengkiu pisan bro !" ucap Ari Dewa sebelum pergi, "sami sami bro tengkiu pisan hadiah na" balas saya. "Oke aku cabut dulu" ucap Ari Dewa seraya memasukan kembali motornya ke garasi (krik krik krik).

penampakan kaos Pink Floyd pemberian Ari Dewa

Komentar

Postingan Populer