Inter(Milan)view
Pukul 11.49 tanggal 2 desember kemarin, saya mendapatkan sebuah sms yg mengatakan bahwa saya lulus tahap psikotes dan diperkenankan untuk mengikuti tahap selanjutnya yakni interview user. Saat itu saya juga sedang melakukan tes (psikotes) disalah satu perusahan dibandung, tepatnya di daerah suci (PHH Mustofa) samping kampus ITENAS. Diperusahaan tersebut ternyata salah satu ce'es saya bung Kiki menjadi salah satu karyawannya. Setelah saya coba - coba mengirimkan lamaran ke perusahaan tersebut, sekitar 1 bulan kemudian baru lah saya mendapatkan telpon bahwa saya diundang untuk ikut psikotes disana (Yess I'm Coming !!).
Tanggal 2 kemarin saya pun melakukan tes di perusahaan tersebut. Sesekali ce'es saya Kiki mengintip ke ruangan tempat saya melakukan psikotes sambil tertawa terkekeh. Entah maksudnya menyemangati atau memang menertawakan. Saat psikotes tersebut, saya memang ditinggalkan, dalam artian tidak ada pengawas dalam pengerjaan soal psikotes tersebut yg memang tidak biasanya. Saya hanya diinstruksikan cara - cara pengerjaan nya dan waktu yang diberikan sampai dengan jam 1 siang (saat itu mulai sekitar pukul 9.30). Jika selesai lebih cepat pun diperkenankan untuk langsung meninggalkan ruangan atau go home dan lembar jawaban dan soalnya di simpan saja di meja. Oleh karena itu, ce'es saya Kiki pun leluasa untuk menyemangati (menertawakan) saya saat tes tersebut..
Minggu sebelumnya saya juga mengikuti tes disalah satu perusahan yang menyalurkan tenaga kerja atau outsourcing. Saat itu diinformasikan bahwa saya akan disalurkan atau ditempatkan di salah satu perusahaan telekomunikasi. Saya pun mengiya - iya kan saja pada saat itu, dan posisi yang ditawarkan nya yaitu Sekertaris Administrasi. "Dirimu keberatan jika menjadi Sekertaris?" begitu kira - kira pertanyaan yang diberikan saat saya di interview oleh HRD dari perusahaan outsourcing tersebut. Memang terdengar aneh karena posisi sekertaris sendiri biasanya di isi oleh kaum Hawa. Saya pun menjawab tidak keberatan dan siap menjadi sekertaris walaupun dalam pikiran saya masih terasa aneh. "Yang penting kerja deh ga pa apa" pikir saya saat itu karena sudah 3 bulan semenjak saya di wisuda, saya masih menganggur dan belum juga mendapatkan pekerjaan (hiks)..
Sesi tes pertama saat di perusahaan outsourcing tersebut adalah interview oleh pihak HRD perusahaan outsourcing tersebut. Setelah menunggu sekitar 30 menit, karena jumlah orang yang di interview saat itu memang banyak (ada sekitar 15 orang untuk laki - lakinya). Saya pun akhirnya dipanggil untuk masuk ke ruang interview. Ruang interview tersebut tidak terlalu besar dengan terdapat 3 meja yang berjejer dan 2 diantarnya sudah diisi oleh 2 orang yg siap mewawancarai kami. Salah satu pewawancara yg mengisi meja paling kanan atau yg dekat pintu, mewawancarai khusus pelamar wanita, sedangkan yg ditengah khusus laki - laki dan disitulah saya diwawancara..
"Silahkan Dirimu perkenalkan diri menggunakan bahasa inggris yah, bisa ?" pertanyaan yang entah kenapa bgitu menusuk dada. Saya pun mengangguk dan menggelengkan kepala secara bersamaan yg tidak semua orang bisa melakukan itu. "Ga pa apa sebisanya aja" ucap pewawancara tersebut menghibur. Saya pun mencari - cari kata yang tepat untuk memulai perkenalan saya dalam bhs inggris. Saya pun mendapatkan sebuah kata yg keren dan oke punya untuk memperkenalkan diri, yakni kata - kata "My Name is ..".
Melalui kata - kata "My Name Is" tadi, saya pun (sedikit) bisa memperkenalkan diri saya kepada si pewawancara tersebut. "Fiuuuhh akhirnya, terimakasih My Name Is" pikir saya saat itu. Setelah sekitar 2 menit memperkenalkan diri (cepet amat) menggunakan bhs inggris, saya pun menjadi bangga (krik krik) ..
"Oke Ari dirimu sekarang ada jadwal lagi gak ? kalo enggak, tunggu sampe jam 1, nnti kita langsung psikotes yah" ucapnya saat itu mengakhiri sesi wawancara kami. Jam saat itu baru menunjukan pukul 10 yang berarti saya harus menunggu sekitar 3 jam untuk ikut psikotes tersebut (fiuuuhh). Saat diluar ternyata yang tadinya berjumlah (sekitar 15 org laki laki) banyak, menjadi hanya 4 orang saja yg tersisa, including me..
Singkat cerita saya pun lolos dalam psikotes tersebut dan kembali dipanggil untuk sesi interview user, dimana interview user ini adalah diwawancara langsung oleh pihak yg nantinya akan menggunakan kami sebagai tenaga kerja nya. Lokasi untuk interview user ini adalah di salah satu perusahaan telekomunikasi (tersebut diatas) daerah Gegerkalong Hilir yang jaraknya dari rumah saya kurang lebih 30km. Emejing bukan ? (krik krik)...
Pukul 12 siang setelah shalat Dzuhur, saya pun bergegas berangkat karena saat itu interview dilaksanakan pukul 2 siang, dan karena saya sendiri blum tau lokasi kantor tersebut akhirnya saya berangkat lebih cepat. Setelah berangkat dan memasuki jalan Soekarno Hatta, terlihat cuaca sudah mulai mendung dan petir samar - samar mulai terdengar mengiringi perjalanan saya ke Gegerkalong. "Gawat nih mana ga bawa sendal lagi" pikir saya saat itu mengkhawatirkan sepatu yg saya kenakan saat itu. Saat memasuki jalan buah batu, hujan pun akhirnya turun dan saya pun menepi untuk mengenakan jas (hujan) agar lebih kece.
Tak disangka hujan pun ternyata semakin besar terutama saat memasuki jalan sunda, hujan benar - benar menggila saat itu dan terus menggila sampai akhirnya mulai tenang ketika saya memasuki jalan Setiabudhi. Sepatu sudah basah disetiap sisinya karena saat hujan tadi sepatu tetap saya pakai agar lebih kece. Hanya kaos kaki nya saja yang saya lepas dan amankan saat dibuah batu tadi (krik krik)..
Tengok kanan tengok kiri mencari kantor yang dituju, akhirnya ketemu juga dengan tulisan nama perusahaan tersebut yg terpampang jelas didepan. Saya pun lngsung tancap gas masuk dan terdapat 2 satpam yang berjaga didekat pintu masuk dan saya pun langsung menghampirinya dulu untuk bertanya. "Mau tes yah ?" begitu tanyanya cepat ketika saya menghampirinya "hebat juga nih satpam, belum sempat berkata - kata tp ni satpam udh tau maksud dan tujuan saya" pikir saya terhadap satpam tersebut. "Iya nih pak mau interview kerja" jawab saya saat itu. "Masuk aja kedalam parkirnya dimesjid lama, nanti tempat tes nya di gedung G yah" ucap satpam tersebut sambil memberikan tiket parkir. "Oke hatur nuhun pak" balas saya sambil bergegas masuk kedalam. Saya pun mencari - cari tulisan mejid lama tetapi tidak ada. Tak lama akhirnya terdapat sebuah mesjid (tetapi tidak ada tulisan mesjid lama) dan saya pun masuk kesana dan memarkir kan motor disana. Setelah diselidiki ternyata maksud dari mesjid lama tersebut adalah mesjid yg sudah lama dibangun, karena tak jauh dari mesjid lama tersebut, terdapat sebuah mesjid lagi yang sedang dibangun ...
Setelah memarkir motor dan melepas jas (hujan) kece saya, saya pun mendapatkan sms dari salah seorang teman (baru) yg saya kenal saat psikotes sebelumnya diperusahaan outsourcing. Saat psikotes tersebut hanya diikuti oleh 4 orang peserta termasuk saya. Kami saat itu sempat mengobrol, berkenalan dan juga saling bertukar no handphone. Ternyata untuk panggilan interview user hanya 3 orang dari kami yg terpanggil termasuk saya. Salah seorang teman saya tadi menanyakan keberadaan saya, saya pun membalas bahwa saya baru sampai dan berada dimesjid lama. Ia pun menginstruksikan bahwa ia berada di gedung setelah mesjid lama. Saya pun mencari nya ke gedung tepat disamping mesjid lama tersebut. Digedung tersebut terlihat sebuah tulisan Bussines Administration. Banyak sekali gedung - gedung diperusahaan ini yg juga terdapat gedung - gedung kampus yg menurut tebakan saya sepertinya sekolah bisnis yg dikelola juga oleh perusahaan telekomunikasi tersebut. Saya mencari - cari teman saya tersebut tetapi tidak ada, dan digedung tersebut juga terlihat sepi, hanya ada 1 orang bapak - bapak yg sedang menelpon didepan gedung Bussines Administration tersebut. Saya pun kembali mengirim sms kepada teman saya tersebut menanyakan keberadaanya, dan tak lama ia pun muncul dari gedung yg berada di belakang mesjid yg sedang dibangun ...
Kami berdua pun berkeliling mencari - cari gedung yg tepat. Kami berusaha mencari gedung G tetapi tidak ada tulisan gedung G sejauh mata kami memandang. Kami pun bertanya kepada salah seorang yg berada di salah satu gedung (entah gedung apa itu), ia pun menunjuk sebuah gedung yg tidak jauh dari situ yg terdapat sebuah kertas tertempel di tembok depannya. Kami pun meng iya kan dan bergegas kesana. Setelah kami baca dari dekat tulisan dikertas tersebut, tertulis "tes dan diskusi kelompok, S1 dan S2" kami pun masih bingung dengan tulisan tersebut dan bergegas masuk kedalam untuk menanyakan. Ketika kami akan masuk kedalam, kami didatangi seorang bapak - bapak yg entah dari mana datangnya. "Mau tes dek ?" tanyanya pada kami. "Peserta ini kan ?" tanya nya lagi sambil menunjuk ke arah kertas yg tertempel di tembok tadi. "Mau interview pak" jawab saya saat itu, "ia ini kan peserta tes ini bukan ?" tanya nya lagi. Karena dikertas tersebut tertulis S1 dan S2 sedangkan saya sendiri lulusan D3, akhirnya saya pun menggelengkan kepala. "Ohh bukan Pak" jawab saya sok tahu. Kami pun langsung bergegas pergi dari gedung tadi dengan perasaan (masih) bingung. Tak lama salah satu teman (baru) saya yg lain datang. Kami bertiga pun akhirnya berkeliling lg mencari gedung G. beberapa menit mencari kami pun bertanya kepada salah satu satpam yg sedang berjaga di pos belakang mesjid yg sedang dibangun. Kami bertanya dengan menyebutkan nama dari pewawancara kami yg telah di info kan oleh perusahaan outsourcing sebelumnya. Satpam tersebut pun mengetahui nya dan langsung memberi tahu kami bahwa gedung nya berada dibelakang. (Akhirnya) kami pun berada digedung yg tepat (yeah thanks bapa satpam belakang mesjid yg baru dibangun).
Sesampainya digedung tersebut, kami pun diarahkan untuk ke lantai 2 gedung tersebut oleh receptionist. Sesampainya diatas kami disambut oleh seorang Ibu yg berbaju abu yg saya prediksi usia nya sekitar 40an dan mempersilahkan kami duduk untuk menunggu dulu. 15 menit menunggu terlihat seorang Bapak - bapak datang sambil memperhatikan kami. Ibu berbaju abu yg menyambut kami tadi sempat berbincang - bincang dengan Bapak tersebut yg menurut kami sepertinya Bapak tersebut lah yg di info kan oleh perusahaan outsourcing sebelumnya yg akan mewawancarai kami. Beberapa menit kemudian, si Bapak tersebut datang menghampiri kami dan menyalami kami satu persatu, lalu kami kembali diarahkan kesebuah ruangan bertuliskan "ruang tes" yg didepannya sudah disediakan 3 kursi untuk kami menunggu. "Disini kayanya nih interviewnya" pikir saya saat itu. Kami pun duduk didpn ruang tersebut. Tak lama Ibu berbaju abu yg menyambut kami tadi masuk keruang tersebut sambil membawa sebuah laptop bersama dengan si Bapak td. "Udah bawa leptop aja tuh, kayanya test komputer nih" bincang - bincang kami saat itu sok tahu. Tak lama datang seorang Ibu berbaju merah yg saya prediksi usia nya mungkin antara 45 - 50 tahun. Ia menyapa kami dengan ramah dan langsung masuk keruangan tes juga yg sepertinya bermaksud menemui si Ibu berbaju abu, atau si Bapak td. 10 menit menunggu akhirnya salah seorang teman saya yg td datang paling akhir di (panggul) panggil. Perasaan tegang pun mulai menyelimuti kami ditengah cuaca yg dingin karena AC dan juga hujan yg masih mengguyur saat itu. Tak lama datang seorang laki - laki dengan pakaian nya yg setengah basah yg sepertinya karena hujan di luar. Ia pun bertanya kepada kami apakah kami juga sedang interview, kami pun mengiyakan dan laki - laki tersebut pun duduk disebelah saya. Saya pun mengajaknya ngobrol dan ternyata dia sudah menikah dan memiliki seorang anak yg baru berusia 4 bulan. Ia pun menitipkan tas nya kepada saya karena ingin Shalat dulu.
Sekitar 25 menit kemudian teman saya pun keluar dan kini giliran saya yg di panggil oleh Ibu berbaju abu tadi. Sebelum masuk keruangan, saya sempat berbisik dan bertanya seputar interview td kepada teman saya tersebut. "Ada tes bahasa inggris" ucapnya berbisik kepada saya. *pingsan*
Saya pun mencoba tetap cool dan berjalan masuk keruangan tes tersebut yg ternyata ada ruangan lagi didalamnya dan saya pun diarahkan untuk masuk keruangan tersebut. Ketika masuk kedalam ternyata, what ?! 3 orang langsung yg pewawancaranya ? baru kali ini saya menghadapi wawancara dengan pewawancaranya berjumlah 3 orang. Saya pun dipersilahkan duduk menghadap mereka, dan pewawancara tersebut yg pertama adalah si Bapak tadi, dan ditengah nya adalah si Ibu berbaju abu td (berhadapan langsung dengan saya) dan sebelahnya lagi adalah si Ibu berbaju merah yg ternyata ikut mewawancara juga. Ruangan interview ini lebih mirip ruang rapat dengan meja bundar yg kami gunakan berada tepat ditengah ruangan yg kurang lebih mampu menampung 15 orang. Sepertinya memang ruangan ini difungsikan juga untuk ruang rapat. Tak lama si Bapak pun angkat bicara dan meminta saya menceritakan seputar masa - masa sekolah, dan kuliah saya. Saya pun mulai menceritakan mulai dari SD sampai dengan masa - masa kuliah saya. Kemudian si Bapak ini meminta saya bercerita seputar pengalaman kerja saya yg saya tulis di CV, saya pun bercerita bahwa pengalaman kerja saya tersebut hanya sebentar dan juga hanya tuntutan dari kampus (Praktik kerja lapangan untuk penulisan tugas akhir) dan juga 1 bulan kerja tambahan yg dibayar per hari dari perusahaan tempat saya melakukan PKL tersebut. "Ohh jadi belum ada yah pengalaman kerja yg kantoran begitu yah ?" ucap si Bapak tersebut "Belum pak belum" ucap saya mengiyakan. "Kamu pernah ga mengalami situasi dimana kamu merasa stress dan tertekan dan bagaimana kamu me'manage stres kamu tersebut ?" tanya si Bapak tersebut. Pertanyaan yg memang lumrah ditanyakan saat interview mengenai manajemen stres dan cara - cara kita menghadapi strees. Saya pun merasa bingung juga menjawab pertanyaan tersebut, dan akhirnya saya pun teringat saat penyusunan tugas akhir dikampus dan menceritakannya ke si Bapak tersebut bahwa sempat membuat strees juga terutama karena saya sempat ditolak 3 kali saat pengajuan judul. Dalam memanage stres saya pun menceritakan bahwa saya sering curhat saja kepada orang tua dalam rangka meredam stres saya dan selalu merasa lebih tenang jika diberikan semangat oleh orang tua atau melakukan kegiatan - kegiatan paporit seperti gowes sepeda dalam rangka refreshing dan melampiaskan stres yg ada. Tak lama si Ibu berbaju merah mulai angkat bicara, dan menggunakan bahasa inggris ! *pingsan part 2*
Si Ibu berbaju merah tersebut bertanya kepada saya dalam bhs inggris yg kurang lebih maksudnya menanyakan usia saya. "Emmm I'm 21 years old" ucap saya sedikit terbata - bata krn gugup (bukan krn ga bisa). "Ohhh 21 years old, so fresh, you really fresh", ucap nya lg menanggapi jawaban saya. "Kaya buah dan sayur aja fresh" pikir saya saat itu positif. Kemudian si ibu berbaju merah td meminta saya menceritakan tentang keluarga. "Ahh enteng kalo ini bisa pake bhs inggris (dgn lancar)" pikir saya saat itu sombong. Saya pun menceritakan tentang keluarga saya menggunakan bhs inggris sambil sesekali melihat ke langit langit ruangan tersebut. Untungnya si Ibu berbaju merah tersebut mengerti apa yg saya ucapkan (fiuuhh), ia pun kembali bertanya tentang kekuatan yg saya miliki, saya pun menjawab jujur, bertanggung jawab, dan teliti (dan kali ini saya menjawab nya dengan bhs indonesia *angkat tangan*) hal hal yg sebetulnya kurang spesifik tetapi saya sendiri entah kenapa selalu bingung jika ditanya seputar kekuatan dan kelemahan dalam diri. Kemudian si Ibu berbaju merah td kembali menanyakan seputar kemampuan komputer yg saya miliki, kembali saya menjawab dgn hal hal standar seperti ms.office, internet, dan corel draw (pdhal corel draw sendiri cuma bisa buat lingkaran). Lalu akhirnya ia menanyakan apakah saya bisa menjaga rahasia, karena sekertaris sendiri nantinya akan mendapatkan hal hal yg bersifat rahasia yg bahkan orang tua pun tidak boleh tau. Saya pun sedikit bingung dengan pernyataan tersebut tetapi saya pun mengiyakan saja. Akhirnya kembali si Ibu berbaju merah tadi menanyakan seputar hobby saya tetapi kali ini ia menggunakan bhs indonesia (keadaan mulai cair). Saya pun menceritakan seputar hobby saya gowes sepeda dan tak lama si Ibu berbaju merah td bertanya "Bobotoh bukan nih ? viking yah viking ?" ucapnya bertanya kepada saya sambil tertawa. Saya pun hanya mengangguk pelan sambil tersenyum. "berarti bisa maen bola nih ?" ucapnya lagi bertanya. "Yaa bisa sedikit sih Bu, soalnya untuk sekarang juga udah jarang maen bola atau futsal" ucap saya sambil tersenyum malu.
Akhirnya selesai juga interview tersebut, si Ibu berbaju abu yg sedari td hanya memperhatikan dan sesekali mengetik dilaptopnya pun menginformasikan bahwa pengumuman akan disampaikan oleh pihak outsourcing yg menjadi penyalur tenaga kerja untuk perusahaan telekomunikasi tersebut. "Ari kalo misalnya lulus terus besok di informasikan, siap langsung kerja besok ? karena kami butuhnya cepet" ucap si Ibu berbaju abu td menanyakan. "Insya allah siap Bu" balas saya semangat...
Komentar
Posting Komentar