3rd Syndicate (again)

November 19, 2014

3rd Syndicate (again)

3rd Syndicate : suatu siang di kantin "oren"

“Pulangnya kumpul dulu yaa !”, “Beres jumatan rapat yee !”, “Beres kuliah jgn kemana – mana dulu, kita rapat !”. Kata – kata seperti itu lah yang sering terlontar ketika 3rd Syndicate terbentuk (baca cerita sebelumnya di dieu). Bagaimana tidak, tugas yang diberikan oleh dosen kami saat itu benar – benar menuntut kami agar lebih (santai) cepat pengerjaannya, karena jika tidak niscaya tugas kami akan menumpuk karena tugas akan diberikan terus secara berkala. Mulai dari laporan perkembangan tugas inti kami, analisis seputar teknik – teknik promosi, dan tugas – tugas lainnya baik untuk kelompok kecil, untuk individu, sampai kepada tugas untuk kelompok raksasa kami. Seperti yang di sebut sebelumnya, terdapat tugas inti dari 3rd Syndicate yang harus tercapai di akhir masa perkuliahan nanti. Kelompok kami saat itu mendapat tugas untuk mem’branding kan suatu orang atau talent (personal branding) sehingga kedepannya orang atau talent td dapat dikenal oleh masyarakat banyak, khususnya target pasar yang akan kami tuju nanti. Kami termenung saat itu memikirkan siapa yang akan kami jadikan suatu “produk” untuk kami promosikan kedepannya. Sejenak kami melirik kepada ce’es kami Ari Dewa. “si Dewa we promosi keun sina jadi stand up comedy’an !” begitu kira – kira celotehan kami pada saat itu kepada Ari Dewa. Ia pun kaget dan dengan cepat langsung menggelengkan kepalanya. Ari Dewa memang dikenal sangat menyukai acara – acara stand up comedy dan tingkah – tingkahnya juga sering membuat kami tertawa, sehingga saat itu kami berpikiran bahwa dia lah yang cocok kami jadikan (tumbal) “produk” untuk tugas kami tersebut. Penolakannya membuat kami termenung kembali memikirkan siapa kira – kira yang akan kami jadikan “produk” dan akan kami branding kan kedepannya. krik krik krik ..

Ari Dewa saat sedang (stand up comedy) persentasi di dpn kelas

Tak lama kami teringat salah satu ce’es kami memiliki sebuah band. Dialah Ares yang memiliki sebuah band beraliran folk dimana musik nya memang merdu karena dikemas dengan gaya klasik dengan iringan gitar akustik yang oke punya. Ia pun mulai berpikir sejenak, dan kami mulai kembali meyakinkan diri masing – masing apakah kami siap untuk mempromosikan dan mem’branding kan sebuah band. Ares pun meng’iyakan saat itu dan mulai memberikan sampel lagunya kepada kami semua agar didengarkan dan di (download) hayati. Saya dan ketiga ce’es berat saya Kiki, Aji dan Ari Dewa saat itu sudah pernah mendengarkan lagu tersebut sebelumnya sehingga kami sangat menyetujui agar band Ares ini dijadikan “produk” kami, karena lagu nya yang easy listening dan kami yakin akan cocok disegala jenis telinga sehingga nanti saat mempromosikan nya pun akan mudah. Begitu pikir kami kira – kira saat itu pede.

penampakan Ares dan Bass andalannya

penampakan Ares dan band nya

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, 3rd Syndicate terdiri dari 11 (mahluk astral) orang yang lolos tes kejiwaan pada saat itu. Saya pribadi merasa sangat beruntung bisa bergabung dengan kelompok ini. Selain karena satu kelompok dengan ce’es berat saya Kiki, Aji, dan Ari Dewa, dan juga tim huru hara seperti Ares, Fanca, dan Gian, kami juga tergabung dengan tim trio kwek – kwek yakni Maya, Iyeum dan Sani dan salah satu teman duet mereka di panggung, Wike. Merekalah “otak”nya kelompok kami ini. Sebetulnya kami semua pasti terlibat dan menjadi “otak” bagi kelompok kami ini karena kami tidak akan bergerak sebelum mendengarkan apa dan bagaimana cara yang ingin ditempuh oleh masing – masing anggota. Dalam pemecahan (gelas) masalah yang ada dalam tugas yang kami pegang, kami selalu bermusyawarah dan mendengarkan pendapat dari masing – masing anggota sehingga nantinya akan ditarik kesimpulan untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga tidak heran jika kata – kata yg td dituliskan di atas (banget) sering terlontarkan ..